Sunday, November 16, 2014

Dimanakah Allah??


Ada sebuah pert anyaan pent ing yang
cukup mendasar bagi set iap kaum muslimin yang t elah mengakui dirinya
sebagai seorang muslim. Set iap muslim selayaknya bisa memberikan jawaban
dengan jelas dan t egas at as pert anyaan ini, karena bahkan seorang budak
wanit a yang bukan berasal dari kalangan orang t erpelajar pun bisa
menjawabnya. Bahkan pert anyaan ini dijadikan oleh Rasulullah sebagai t olak
ukur keimanan seseorang. Pert anyaan t ersebut adalah “Dimana Allah?”.
Jika selama ini kit a mengaku muslim, jika selama ini kit a yakin bahwa Allah
sat u-sat unya yang berhak disembah, jika selama ini kit a merasa sudah
beribadah kepada Allah, maka sungguh mengherankan bukan jika kit a t idak
memiliki penget ahuan t ent ang dimanakah dzat yang kit a sembah dan kit a
ibadahi selama ini.
At au dengan kat a lain, t ernyat a kit a belum mengenal Allah dengan baik,
belum benar-benar mencint ai Allah dan jika demikian bisa jadi selama ini kit a
juga belum menyembah Allah dengan benar. Sebagaimana perkat aan seorang
ulama besar Saudi Arabia, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Ut saimin:
“Seseorang t idak dapat beribadah kepada Allah secara sempurna dan dengan
keyakinan yang benar sebelum menget ahui nama dan sif at Allah T a’ala”
(Muqoddimah Qowa’idul Mut sla).
Sebagian orang juga mengalami kebingungan at as pert anyaan ini. Ket ika
dit anya “dimanakah Allah?” ada yang menjawab ‘Allah ada dimana-mana’,
ada juga yang menjawab ‘Allah ada di hat i kit a semua’, ada juga yang
menjawab dengan marah sambil berkat a ‘Jangan t anya Allah dimana, karena
Allah t idak berada dimana-mana’. Semua ini disebabkan kurangnya perhat ian
kaum muslimin t erhadap ilmu agama, t erhadap ayat -ayat Allah dan hadit shadit
s Rasulullah yang t elah jelas secara gamblang menjelaskan jawaban at as
pert anyaan ini.
Jawaban : Allah bersemayam di atas Arsy
“Dimanakah Allah?” maka jawaban yang benar adalah Allah bersemayam di atas
Arsy, dan Arsy berada di atas langit. Hal ini sebagaimana diyakini oleh Imam
Asy Syaf i’I, ia berkat a: “Berbicara t ent ang sunnah yang menjadi pegangan
saya, murid-murid saya, dan para ahli hadit s yang saya lihat dan yang saya
ambil ilmunya, sepert i Suf yan, Malik, dan yang lain, adalah iqrar seraya
bersaksi bahwa t idak ada ilah yang haq selain Allah, dan bahwa Muhammad it u
adalah ut usan Allah, sert a bersaksi bahwa Allah it u diat as ‘Arsy di langit , dan
dekat dengan makhluk-Nya” (Kit ab I’t iqad Al Imamil Arba’ah, Bab 4).
Demikian juga diyakini oleh para imam mazhab, yait u Imam Malik bin Anas,
Imam Abu Hanif ah (Imam Hanaf i) dan Imam Ahmad Ibnu Hambal (Imam
Hambali), t ent ang hal ini silakan merujuk pada kit ab I’t iqad Al Imamil Arba’ah
karya Muhammad bin Abdirrahman Al Khumais.
Keyakinan para imam t ersebut t ent unya bukan t anpa dalil, bahkan pernyat aan
bahwa Allah berada di langit didasari oleh dalil Al Qur’an, hadit s, akal, f it rah
dan ‘ijma.
Yang kesimpulanya Allah itu ada dan tak bertempat..

No comments:

Post a Comment