Sunday, November 16, 2014

Tahukah Kamu, Dimana Allah Berada???


1. Dalil Al Qur’an

Allah T a’ala dalam Al Qur’anul Karim banyak sekali mensif at i diri-Nya
berada di at as Arsy yait u di at as langit . Allah T a’ala berf irman yang
art inya:“Allah Yang Maha Pemurah bersemayam di at as Arsy” (QS.
T haha: 5)Ayat ini jelas dan t egas menerangkan bahwa Allah
bersemayam di at as Arsy. Allah T a’ala juga berf irman yang
art inya:“Apakah kamu merasa aman t erhadap Dzat yang di langit (yait u
Allah) kalau Dia hendak menjungkir-balikkan bumi besert a kamu sekalian
sehingga dengan t iba-t iba bumi it u bergoncang” (QS. Al Mulk: 16)
Juga ayat lain yang art inya:
“Malaikat -malaikat dan Jibril naik kepada Rabb-Nya dalam sehari yang
kadarnya lima puluh ribu t ahun” (QS. Al-Ma’arij: 4). Ayat pun ini
menunjukkan ket inggian Allah.

2. Dalil hadits
Dalam hadit s Mu’awiyah bin Hakam, bahwa ia berniat membebaskan
seorang budak wanit a sebagai kaf arah. Lalu ia bert anya kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam menguji budak wanit a t ersebut . Beliau bert anya: “Dimanakah
Allah?”, maka ia menjawab: “ Di at as langit ”, beliau bert anya lagi: “Siapa
aku?”, maka ia menjawab: “Anda ut usan Allah”. Lalu beliau bersabda:
“Bebaskanlah ia karena ia seorang yang beriman” (HR. Muslim).Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah bersabda yang art inya:“Set elah
selesai mencipt akan makhluk-Nya, di at as Arsy Allah menulis,
‘Sesungguhnya rahmat -Ku mendahului murka-Ku’ ” (HR. Bukhari-Muslim)

3. Dalil akal
Syaikh Muhammad Al Ut saimin berkat a: “Akal seorang muslim yang jernih
akan mengakui bahwa Allah memiliki sif at sempurna dan maha suci dari
segala kekurangan. Dan ‘Uluw (Maha T inggi) adalah sif at sempurna dari
Suf lun (rendah). Maka jelaslah bahwa Allah past i memiliki sif at sempurna
t ersebut yait u sif at ‘Uluw (Maha T inggi)”. (Qowaaidul Mut slaa, Bab
Syubuhaat Wa Jawaabu ‘anha)

4. Dalil f itrah
Perhat ikanlah orang yang berdoa, at au orang yang berada dalam
ket akut an, kemana ia akan menengadahkan t angannya unt uk berdoa
dan memohon pert olongan? Bahkan seseorang yang t idak belajar
agama pun, karena f it rohnya, akan menengadahkan t angan dan
pandangan ke at as langit unt uk memohon kepada Allah T a’ala, bukan ke
kiri, ke kanan, ke bawah at au yang lain.Namun perlu digaris bawahi bahwa
pemahaman yang benar adalah meyakini bahwa Allah bersemayam di
at as Arsy t anpa mendeskripsikan cara Allah bersemayam. T idak boleh
kit a membayangkan Allah bersemayam di at as Arsy dengan duduk
bersila at au dengan bersandar at au semacamnya. Karena Allah t idak
serupa dengan makhluknya. Allah T a’ala berf irman yang art inya:“T idak
ada sesuat u pun yang serupa dengan Allah” (QS. Asy Syura: 11)Maka
kewajiban kit a adalah meyakini bahwa Allah berada di at as Arsy yang
berada di at as langit sesuai yang dijelaskan Qur’an dan Sunnah t anpa
mendeskripsikan at au mempert anyakan kaif iyah (t at a cara) –nya. Imam
Malik pernah dit anya dalam majelisnya t ent ang bagaimana caranya Allah
bersemayam? Maka beliau menjawab: “Bagaimana caranya it u t idak
pernah disebut kan (dalam Qur’an dan Sunnah), sedangkan ist awa
(bersemayam) it u sudah jelas maknanya, menanyakan t ent ang
bagaimananya adalah bid’ah, dan saya memandang kamu (penanya)
sebagai orang yang menyimpang, kemudian memerint ahkan si penanya
keluar dari majelis”. (Dinukil dari t erjemah Aqidah Salaf Ashabil Hadit s)

No comments:

Post a Comment